Oleh: Anggi Perdana, S.Pd.,Gr.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran pokok sebagaimana terkandung dalam Pasal 37 Ayat (1) UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dinyatakan “bahwa Pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Pendidikan Kewarganegaraan.” Bahkan kurikulum di perguruan tinggi juga wajib memuat PKn.
Mata pelajaran PKn yang diajarkan sejak kita SD sampai bangku kuliah harusnya bisa membuat kita menyenangi mata pelajaran tersebut. Namun pada kenyataannya tidak sedikit yang beranggapan dan merasakan bahwa mata pelajaran PKn membosankan. Sewaktu di bangku sekolah saya juga merasakan demikian. Ketika pergantian jam pelajaran dari pelajaran eksak ke ilmu sosial termasuk PKn seketika suasana kelas menjadi redup. Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran PKn masih sangat rendah dibandingkan dengan mata pelajaran eksak.
Hal serupa juga kadang terlihat dari antusias siswa didikan saya, pada saat mengikuti pembelajaran PKn. Tidak sedikit dari mereka mengatakan bahwa pelajaran ilmu sosial termasuk PKn membosankan, membuat ngantuk, tidak semangat, monoton, dan tidak jelas materinya.
Penyampaian materi pelajaran termasuk PKn kepada siswa membutuhkan perantara yaitu guru. Dalam hal ini peran guru sangatlah penting karena keterserapan materi pelajaran oleh siswa tergantung bagaimana guru menggunakan strategi mengajarnya.
Permasalahan yang sesungguhnya bukan terletak pada mata pelajarannya melainkan terletak pada gurunya. Maka dari itu, seorang guru yang profesional harus memiliki kreativitas dan inovasi dalam pengembangan proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran PKn.
Adapun media pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk menunjang pelajaran PKn, salah satunya adalah CivicsMonopoly “HAM.” Pengembangan CivicsMonopoly “HAM” terinspirasi dari permainan monopoly.
Tujuannya adalah untuk mengenalkan kepada siswa bahwa mata pelajaran PKn juga dapat disampaikan melalui media permainan yang menyenangkan berbasis edukasi. Selain itu, agar siswa tertarik, bersemangat, serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk mempelajari materi PKn sehingga tercipta suasana belajar yang aktif, kreatif, menarik dan menyenangkan.
Melalui media ini, mereka dapat mempelajari materi-materi tentang HAM dan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Media pembelajaran ini dapat digunakan disemua jenjang pendidikan, baik dari tingkat dasar, menengah, maupun di perguruan tinggi sebagai penunjang pembelajaran PKn. Terutama untuk pembahasan materi tentang Hak Asasi Manusia (HAM) dan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Indonesia. Dengan adanya media ini, diharapkan motivasi belajar siswa akan meningkat dan menyenangi mata pelajaran PKn serta mampu memahami isi materi di dalamnya.
0 komentar:
Post a Comment
Bilaman ada gambar/foto/file dalam beberapa postingan yang juga terdapat pada alamat web lain adalah mutlak hak milik dari sumber utama yang bersangkutan. Silahkan tinggalkan komentar, kritik, dan saran yang membangun. Terimakasih...