Alumni PPG SM-3T Angkatan III Prodi PPKn UNY

Foto Bersama Rektor UNY Selepas Penyerahan Sertifikat Pendidik Kepada Peserta PPG Pasca SM-3T angkatan 3 Tahun 2015

Guru Garis Depan Provinsi Kepulauan Riau

GGD dan Gubernur Kepri Foto Bersama Selepas Penyerahan SK CPNS di Batam , TMT 01 Agustus Tahun 2017.

Prajabatan Tenaga Pendidik (GGD) dan Kesehatan (Bidan) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018

Foto Bersama Pengelola BAPELKES Batam dengan Peserta Diklat Prajabatan Tahun 2018.

Penyerahan SK 100% PNS GGD KEPRI

Foto Bersama TIM 7 GGD KEPRI saat Penyerahan SK 100%.

Sunday, July 8, 2018

Media PKn Civics Monopoly HAM

Oleh: Anggi Perdana, S.Pd.,Gr.
Media PKn Civics Monopoly HAM
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran pokok sebagaimana terkandung dalam Pasal 37 Ayat (1) UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dinyatakan “bahwa Pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Pendidikan Kewarganegaraan.” Bahkan kurikulum di perguruan tinggi juga wajib memuat PKn.

Mata pelajaran PKn yang diajarkan sejak kita SD sampai bangku kuliah harusnya bisa membuat kita menyenangi mata pelajaran tersebut. Namun pada kenyataannya tidak sedikit yang beranggapan dan merasakan bahwa mata pelajaran PKn membosankan. Sewaktu di bangku sekolah saya juga merasakan demikian. Ketika pergantian jam pelajaran dari pelajaran eksak ke ilmu sosial termasuk PKn seketika suasana kelas menjadi redup. Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran PKn masih sangat rendah dibandingkan dengan mata pelajaran eksak.

Hal serupa juga kadang terlihat dari antusias siswa didikan saya, pada saat mengikuti pembelajaran PKn. Tidak sedikit dari mereka mengatakan bahwa pelajaran ilmu sosial termasuk PKn membosankan, membuat ngantuk, tidak semangat, monoton, dan tidak jelas materinya. 

Penyampaian materi pelajaran termasuk PKn kepada siswa membutuhkan perantara yaitu guru. Dalam hal ini peran guru sangatlah penting karena keterserapan materi pelajaran oleh siswa tergantung bagaimana guru menggunakan strategi mengajarnya.

Permasalahan yang sesungguhnya bukan terletak pada mata pelajarannya melainkan terletak pada gurunya. Maka dari itu, seorang guru yang profesional harus memiliki kreativitas dan inovasi dalam pengembangan proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran PKn. 

Adapun media pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk menunjang pelajaran PKn, salah satunya adalah CivicsMonopoly “HAM.” Pengembangan CivicsMonopoly “HAM” terinspirasi dari permainan monopoly. 
Media PKn Civics Monopoly HAM
Tujuannya adalah untuk mengenalkan kepada siswa bahwa mata pelajaran PKn juga dapat disampaikan melalui media permainan yang menyenangkan berbasis edukasi. Selain itu, agar siswa tertarik, bersemangat, serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk mempelajari materi PKn sehingga tercipta suasana belajar yang aktif, kreatif, menarik dan menyenangkan. 

Melalui media ini, mereka dapat mempelajari materi-materi tentang HAM dan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Media PKn Civics Monopoly HAM
Media pembelajaran ini dapat digunakan disemua jenjang pendidikan, baik dari tingkat dasar, menengah, maupun di perguruan tinggi sebagai penunjang pembelajaran PKn. Terutama untuk pembahasan materi tentang Hak Asasi Manusia (HAM) dan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Indonesia. Dengan adanya media ini, diharapkan motivasi belajar siswa akan meningkat dan menyenangi mata pelajaran PKn serta mampu memahami isi materi di dalamnya.

Wednesday, July 4, 2018

Media PKn Mind Mapping

Oleh: Anggi Perdana, S.Pd.
Media PKn
Pelajaran PPKn adalah salah satu pelajaran yang menekankan aspek kognitif dan afektif pada siswa. Menjadi harapan setiap guru agar selama proses pembelajaran siswa bisa aktif dalam pembelajaran. Namun dalam praktek di lapangan masih banyak guru PPKn yang masih menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu ceramah. Hal ini berakibat banyak siswa yang pada saat pembelajaran PPKn tidak memperhatikan pelajaran entah karena bosan, mengantuk, apalagi pada jam-jam pelajaran siang.

Mengatasi hal ini ada baiknya guru-guru PPKn (atau guru bidang sosial lainnya) mulai menerapkan metode pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Siswa kita jadikan subyek bukan obyek, sehingga mereka merasa “dibutuhkan” selama pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang telah saya lakukan adalah dengan menggunakan media mind map (peta konsep).
Media PKn
Peta konsep merupakan media pendidikan yang bertujuan untuk membangun pengetahuan siswa dalam belajar secara sistematis, yaitu sebagai teknik untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam penguasaan konsep belajar dan pemecahan masalah (Pandley, dkk., 1994). Langkah yang dilakukan dalam membuat peta konsep adalah dengan memikirkan apa yang menjadi ‘pusat’ topik yang akan diajarkan, yaitu sesuatu yang dianggap sebagai konsep inti. Dari konsep inti dibuat cabang-cabang, kemudian menuliskan kata atau istilah, kelompok kata yang memiliki arti, yaitu yang mempunyai hubungan dengan konsep inti, sehingga akhirnya membentuk satu peta hubungan integral dan saling terkait antara konsep atas–bawah–samping (Nakhleh, 1994). 

Peta konsep kemudian dikembangkan menjadi Mind Map yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran di kelas. Media ini dapat diterapkan untuk semua mata pelajaran, salah satunya PPKn/PKn.
Media PKn
Pembelajaran PPKn dengan mind map ini pernah saya gunakan saat PPL PPG SM-3T di SMA Negeri 1 Godean. Hasilnya cukup baik, sebagian besar siswa terlibat aktif dalam pembuatan mind map tersebut. Adapun langkah-langkah kerja yang  dilakukan adalah sebagai berikut:

Membentuk 6 kelompok (setiap kelompok 5 – 6 siswa)
Setiap kelompok mempersiapkan bahan-bahan seperti; buku referensi, spidol warna, kertas karton, double tip, lem, dan lainnya
Setiap kelompok membuat mind map (peta konsep) sesuai dengan materi yang sedang diajarkan
Setiap kelompok mempresentasikan peta pemikiran yang telah dibuat di depan kelas
Berikut contoh Mind Map hasil karya siswa dalam pembahasan materi mapel PPKn.
Media PKn

Monday, July 2, 2018

Prajabatan CPNS GGD dan Bidan PTT Provinsi Kepulauan Riau

GGD Kepri

Selengkapnya baca ( DISINI )

Foto Bersama Alumni PPG Pasca SM-3T Angkatan III Prodi PPKn UNY

Alumni PPG SM-3T UNY Prodi PPKn
Info seputar PPG Prajabatan Pasca SM-3T dapat dibaca (DISINI)

Foto Bersama GGD Kepulauan Riau Selepas Penyerahan SK CPNS

GGD Kepri

Selengkapnya baca ( DISINI )

Sunday, July 1, 2018

Boardgames PaPion W-NAK Media Anti Korupsi

Boardgames PaPion W-NAK merupakan sebuah permaianan menyerupai monopoly yang sekaligus dapat dijadikan sebagai media pembelajaran anti korupsi. Di dalamnya ada sembilan (9) nilai anti korupsi dan beberapa tindak pidana korupsi. Dilengkapi juga dengan ringkasan materi anti korupsi yang dapat dibaca oleh setiap pemain sebelum memainkan boardgames ini. Dengan demikian, para pemain akan mendapatkan materi tambahan tentang pengetian korupsi, peraturan perundang-undangan tentang anti korupsi, macam-macam tindak pidana korupsi, faktor tindak pidana korupsi, lembaga yang menangani tindak pidana korupsi, dan cara mencegah munculnya tindak pidana korupsi.
Boardgames papion w-nak
Korupsi merupakan perbuatan melawan hukum yang dapat merugikan keuangan negara. Para koruptor ini hanya mementingkan dirinya sendiri atau golongan untuk mendapatkan kekayaan. Segala cara bisa dilakukan, yang penting keinginannya bisa tercapai. Seperti lewat penyuapan, pemalsuan, dan penyalahgunaan wewenang. Tindakan korupsi ini seringkali dibarengi dengan kolusi dan nepotisme. Jika korupsi dibiarkan merajalela, ini justru akan menjadi bahaya laten yang dapat membahayakan kestabilan perekonomian negara. Banyak hak orang lain juga yang akhirnya ikut terampas karena adanya korupsi.

Boardgames papion w-nak

Oleh sebab itu, sangat diperlukan adanya usaha pencegahan tindakan korupsi. Ini bukan hanya tugas dari lembaga KPK ataupun pemerintah melalui kebijakan-kebijakannya, tapi juga menjadi tugas semua masyarakat Indonesia. Apalagi bagi seorang pendidik, memberantas atau mencegah adanya tindakan korupsi menjadi tanggungjawab moral dan harus ditanamkan juga kepada peserta didiknya. 

Banyak metode yang bisa diterapkan untuk menanamkan nilai-nilai anti korupsi kepada peserta didik. Salah satunya melalui permainan Boardgames PaPion W-NAK (Papan Pion Warga Negara Anti Korupsi)
Boardgames papion w-nak

Boardgames PaPion W-NAK (Papan Pion Warga Negara Anti Korupsi menarik untuk diterapkan dalam pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran PKn dengan materi “Dampak Penyelenggaraan Pemerintahan yang tidak Transparan.” Tanamkan kesembilan nilai anti korupsi pada generasi penerus bangsa kita, supaya kelak mereka dapat terhindar dari tindakan korupsi dan tidak terjerumus dalam rantai tikus-tikus berdasi pengerat uang negara. Selamatkan NEGARA KITA dari para KORUPTOR!
Boardgames papion w-nak

Boardgames PaPion W-NAK ini juga sempat diikutkan dalam lomba media anti korupsi yang diselengarakan oleh Pusat Belajar Anti Korupsi (PBAK) dan Dompet Dhuafa dan berhasil menjadi juara favorit.