![]() |
(Lokasi SMA Negeri 1 Bintan Pesisir, Desa Numbing Pulau Gin Besar) |
SMA
Negeri 1 Bintan Pesisir adalah salah satu sekolah pulau dari banyaknya sekolah
yang ada di wilayah Indonesia. SMA Negeri 1 Bintan Pesisir merupakan
satu-satunya sekolah jenjang menengah atas yang ada di sebuah pulau kecil
bernama Gin Besar. Jika dilihat dari geografisnya, SMA Negeri 1 Bintan Pesisir
ini berada di daerah kepulauan tepatnya di Kampung Pedes, Desa Numbing,
Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Berdasar
letak geografisnya, SMA Negeri 1 Bintan Pesisir masuk di dalam wilayah daerah
khusus sesuai lampiran Kepmendikbud Ristek Nomor 160/P/2021 tentang Daerah
Khusus Berdasarkan Kondisi Geografis Tahun 2021.
![]() |
(Alat penunjang pembangkit listrik dan internet) |
Jika
dilihat secara fisik, ketersediaan sarana dan prasarana di SMA Negeri 1 Bintan
Pesisir dapat dibilang sudah cukup lengkap untuk ukuran sekolah yang berada di
sebuah pulau kecil. Namun yang sampai sekarang masih menjadi kendala di sekolah
adalah keterbatasan jaringan listrik dan internet. Jaringan listrik (PLN), baru
mulai beroperasi pukul 17.00 sampai 07.00 WIB. Itu berarti pada jam efektif
KBM, listrik tidak bisa digunakan untuk menunjang proses pembelajaran di
sekolah. Pada tahun 2018, sekolah mendapatkan bantuan PLTS yang menjadi sumber
utama pembangkit listrik di SMA Negeri 1 Bintan Pesisir. Permasalahannya, PLTS
hanya bisa dioperasikan ketika cuaca terik, belum lagi jika ada kedala teknis
atau kerusakan lainnya. Dengan kondisi yang demikian, PLTS tidak bisa digunakan
secara optimal untuk menunjang pembelajaran. Oleh karena itu, sekolah berupaya
untuk menyediakan sumber alternatif lain seperti mesin dongfeng, genset, dan
aki. Setelah sekolah memiliki sumber aliran listrik maka sejak saat itulah sekolah
mulai berlangganan internet (20 Mbps). Tapi di pertengahan 2024 lalu, sekolah
beralih dari berlangganan internet ke starlink.
Namun,
akses internet di sekolah masih terbatas di dua titik saja yaitu di depan ruang
majelis guru dan laboratorium komputer dengan jaringan yang kurang stabil
berkapasitas 30-70 Mbps. Ditambah lagi jika PLTS tidak hidup, pembelajaran di
kelas dan jaringan internet akan ikut terganggu. Kondisi seperti ini tentu
berdampak pada keefektifan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Digitalisasi
pembelajaran tidak bisa diterapkan di dalam kelas, pembelajaran menjadi
monoton, membosankan, dan suasana belajar di dalam ruang kelas menjadi kurang
nyaman. Meski saat ini SMA Negeri 1 Bintan Pesisir masih memiliki keterbatasan,
tapi dengan mengedepankan cara berfikir aset (asset based thinking) segala
sumber daya yang ada dapat dioptimalkan. Berdasarkan kondisi tersebut dan
adanya tuntutan zaman yang mengharuskan kita semua untuk siap menghadapi
transformasi teknologi saat ini maka yang saya lakukan di sekolah adalah dengan
meningkatkan kreativitas dan berinovasi.
![]() |
(Pengembangan media pembelajaran non-digital) |
Sejak
pertama kali saya mengajar sebagai guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila di
SMA Negeri 1 Bintan Pesisir dari tahun 2017 sampai sekarang, sudah ada beberapa
media kreatif dan inovatif yang berhasil dikembangkan. Mulai dari media
non-digital seperti; boardgame papan pion warga negara antikorupsi (PaPion
W-NAK, 2018), boardgame papan pion integritas nasional (PaPion InteNas, 2019),
boardgame civic funpoly HAM (2019), ular tangga jumbo menjaga persatuan (2022),
boardgame teropong integritas (2022), dan match card hak dan kewajiban warga
negara (2025). Sampai dengan media berbasis digital, yang diantaranya; aplikasi
pembelajaran mediappkn_online (2021), ular tangga djumbo berbasis kartu
augmented reality (2023), aplikasi si bocil (bocah Pancasila, 2023), dan
aplikasi android si AGa (anak garuda, 2024). Tahun 2025 ini, ada satu aplikasi
lagi yang sedang saya kembangkan untuk menunjang pembelajaran Pendidikan
Pancasila yaitu si Nara.
![]() |
(si Nara, aplikasi android berbasis offline dan online) |
Media-media
pembelajaran yang sudah saya kembangkan, sebagaian besar pernah juga diikutkan
dalam ajang perlombaan dan hampir semuanya meraih penghargaan. Mulai dari
menjadi finalis, juara harapan, juara 3, juara 2 (runner up), dan juara 1 tingkat
provinsi sampai nasional.
![]() |
(Pengembangan media pembelajaran digital) |
Selain
mengembangkan media-media kreatif dan inovatif, dalam proses pembelajaran saya
juga memanfaatkan beberapa platform teknologi yang sudah ada. Adapun beberapa
platform teknologi yang sering digunakan dalam pembelajaran, diantaranya;
google for education, quizizz, canva, mentimeter, wordwall, puzzlemaker, dan
liveworksheets. Dalam proses pembelajaran juga peserta didik diajak untuk
menggunakan teknologi dengan memanfaatkan chromebook yang ada di sekolah.
Dalam hal ini, guru juga harus dapat mendorong kreativitas dari peserta didiknya dalam
proses pembelajaran.
![]() |
(Pemanfaatan platform teknologi dan kreativitas siswa) |
![]() |
(Pelaksanaan asesmen berbasis digital tanpa internet) |
Bahkan dalam pelaksanaan asesmen (ujian) pun di SMA Negeri 1 Bintan Pesisir sejak dari masa pandemi sampai sekarang sudah menggunakan sistem berbasis digital. Di awal pandemi saya bersama tim mencoba menggunakan sistem moodle dan itu berjalan dari tahun 2019 sampai 2022. Kemudian di tahun berikutnya sampai sekarang saya bersama tim guru lainnya mencoba menggunakan sistem yang lebih ringan untuk pelaksanaan asesmen berbasis digital tanpa internat (localhost) yaitu dengan candy cbt.
![]() |
(Absensi siswa menggunakan scan barcode) |
![]() |
(Berbagi praktik baik melalui kombel internal dan eksternal) |
![]() |
(Juara lomba Acer Smart School Awards 2024) |
Saat ini, pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran memang sudah harus diterapkan tapi tentu disesuaikan juga dengan situasi dan kondisi yang ada di sekolahnya. Pembelajaran berbasis teknologi akan teroptimalkan dengan baik apabila seluruh ekosistem yang ada di sekolah dapat saling bersinergi dengan terus meningkatkan kompetensi diri, kreatif, dan berinovasi. Tidak jarang juga saya melakukan kegiatan berbagi, baik itu di komunitas belajar sekolah maupun di luar sekolah ketika diminta menjadi narasumber. Ajang-ajang lomba pun sering saya ikuti, baik secara mandiri maupun bersama tim sekolah dengan tujuan selain untuk berkompetisi juga dapat meningkatkan kompetensi diri dan sebagai upaya untuk mendapatkan fasilitas teknologi penunjang pembelajaran digital di sekolah pulau. Alhamdulillah di akhir tahun lalu, tim dari SMA Negeri 1 Bintan Peisisr berhasil menjadi juara 1 dalam ajang Acer Smart School Awards 2024. Reward yang didapat berupa seperangkat alat digital dengan total nominal sebesar RP120.000.000,-. Ini membuktikan bahwa, keterbatasan yang masih dimiliki sekolah tidaklah menjadi sebuah hambatan untuk dapat menjadikan SMA Negeri 1 Bintan Pesisir bersiap dalam menghadapi transformasi teknologi pendidikan di Indonesia.
Dapatkan aplikasi pembelajaran Pendidikan Pancasila untuk fase E unit 1 elemen Pancasila di playstore dengan mengetikkan "si anak garuda v2". Silahkan tonton cara download dan review singkatnya pada video di bawah ini ya. 👇
Artikel ini ditulis oleh: Anggi Perdana, S.Pd.,Gr dan sedang diikutsertakan dalam lomba blog 2025 dalam rangka Dies Natalis UNY ke-61.
Terimakasih... 🙏
Selamat berkarya pakcik guru Anggi,semoga bermanfaat dan menginspirasi teman guru PPKn yang lain di seluruh Indonesia tercinta. Laa haula wa laa quwwata Illa billaahil 'aliyil 'adziim 💪💪🇮🇩
ReplyDeleteSangat menginspirasi, bagaimana kondisi lingkungan mendorong kreativitas guru dengan berbagai inovasi, seperti yg dilakukan oleh Pak Anggi.
ReplyDeletewah makasih pak...terimakasih
DeleteKeren sekali Pak. Sangat menginspirasi. Terus berinovasi untuk memajukan kualitas pembelajaran.
ReplyDeleteterinakasih buk, siaaap
DeleteSemangat untuk berinovasi tiada henti
ReplyDeletesiap abangku...
DeleteKeren banget, pak. Sangat menginspirasi
ReplyDeleteterimakasih udaaa
Delete